WORLD FINANCIAL FLOWS
Nama : Deby Chyntiawati
Npm : 14209202
Kelas : 3ea14
Dalam kehidupannya masyarakat kaya maupun miskin pasti akan selalu membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Kepemilikan uang yang dimiliki oleh masyarakat miskin (-) atau masyarakat kaya (+) tidak dapat dipisahkan. Pasti masyarakat miskin (-) yang memiliki kekurangan uang akan meminjam uang kepada orang yang mampu atau (+) dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Kebutuhan akan adanya uang juga orang akan merasa kaya (+) atau merasa miskin (-).
Financial intermediang
i1
kenal/trust double considence
kebutuhan/ketersediaan
i2
keterangan :
A (+) à masyarakat surplus Bank à bank milik Siti
B (-) à masyarakat minus
Jika i1>i2 maka i1-i2 = R (Interest spread)
Menurut penjelasan gambar diatas, B ingin meminjam uang kepada A. Namun B belum mengenal si A maka si B berkenalan dengan si A agar bisa percaya satu sama lain. Begitupun dengan si A yang bersedia meminjamkan uangnya kepada si B yang disebut dengan double considence (dua kebutuhan yang sama ).
Di Zaman yang modern ini seiring dengan perkembangan teknologi yang ada banyak masyarakat yang menabung dibank. Terutama untuk masyarakat kaya (+)dalam menyimpan uangnya dibank. Banyak bermacam-macam cara yang dilakukan masyarakat untuk menyimpan uangnya dibank, yaitu dengan cara :
Deposit : à saving Deposit (tabungan)
è Demand deposit ( giro)
è Time deposit ( deposito)
Bank sudah ada di Indonesia sejak Tahun 1988. Semua bisa membuka bank dengan cabang-cabangnya. Bank akan menjadi lebih hidup dengan adanya masyarakat A (+) dan masyarakat B (-).
Sebelum tahun 1988, misalnya ada 5bank. Dulu market share memiliki 5bank. Dan masing-masing hanya hanya mendapat 1/5 saja. Setelah tahun 1988, jumlah bank semakin bertambah banyak sehingga market share bank menurun,karena banyak masyarakat memilih untuk berpindah ke bank lain.
Perhatikan gambar dibawah ini : punya saham AB à 20%
CD à 20%
DE à 15%
Capital market
i1 double considence reasuransi retrocessi
i4
I2
I3
elektronik kendaraan
misalnya i2 melakukan kredit melalui leasing ABC (i3) berupa elektronik dan kendaraan (C) . jadi i2 > i3 .lalu di bank milik Siti juga ada asuransi yaitu asuransi KLM, dimana Siti meminta ke asuransi KLM, jika B tidak membayar leasing maka asuransi KLM harus membayar sebesar 100jt. Tetapi siti tidak sanggup membayar , lalu memindahkan resiko ke KLM ada: premi 1 sebesar 100rb dan Up sebesar 100jt,kemudian premi 2 sebesar 70rb, up 70jt, terakhir premi 3 sebesar 40rb up 40jt. Dilihat dari premi 1 jika B bangkrut/meninggal dunia, asuransi KLM dan OPQ bekerja sama untuk membayar patungan.
peristiwa A mengalihkan resikonya kepada Siti, kemudian Siti mengalihkannya lagi kepada KLM. Peristiwa tersebut dinamakan RISK.
Jadi i3>i2>i1 ..
Bank à capital marketà i4
Bagi A i4>i1
Bagi B i4>i2
Yang dapat dijual ke capital market adalah :
- Obligasi
- Stock saham (surat kepemilikan)..
Untuk obligasi misalnya : pada tanggal 14 april dijual dengan harga 10jt,
Pada tanggal 14 maret dibayar 9jt ada selisih 10% (diskonto)
B ingin menambahkan modalnya dan mengajak para investor , akhirnya B menjual sahamnya (deviden). Deviden terbagi menjadi dua yaitu : laba yang dibagikan dan laba yang ditahan.
Lalu capital gain (short selling) : diperolah tanpa menunggu waktu yang lama
Contoh :
- Obligasi à pada tanggal 14 maret 2012 A meminjamkan obligasi sebesar Rp 9.000.0000,-,maka pada tanggal 14 april dijual dengan harga Rp 10.000.000,- sehingga terdapat selisih 10% dari harga yang sebenarnya dan selisih tersebut dinamakan diskonto.
- Saham à keuntungan yang dapat diperoleh dari capital gain lebih besar dari deviden dalam kurun waktu yang sangat cepat. Contoh : pada tanggal 14 maret 2012 ,pukul 14.00 dibayar harga saham 1 lot sebesar Rp 9500,- maka pada tanggal 15 maret 2012 pukul 15.00 harga 1 lot saham dapat berubah menjadi Rp 10.500,-
Dalam perkembangannya, perusahaan AB,CD,DE memiliki saham di bank Siti yaitu :
- AB mempunyai saham sebesar 20%
- CD mempunyai saham sebesar 20%
- DE mempunyai saham sebesar 15%
Saham siti dikuasai oleh perusahaan XYZ sebesar 55%. Itu semua akibat dari dampak muculnya globalisasi yang dinamakan dengan “world financial flows”.